BRAGA
CULINARY NIGHT:
Ajang Pamer Aneka Kuliner Bandung
Bandung dikenal sebagai Kota Jasa yang
warganya memiliki kreatifitas tinggi. Menyadari akan hal itu, Walikota Bandung
Ridwan Kamil menggelar acara bertajuk Braga Culinary Night dengan menutup ruas
jalan Braga. Melalui gelaran acara tersebut, makanan tradisional seperti
Cireng, es lilin aneka rasa, bandrek – bajigur tersaji dengan kemasan dan penawaran
yang unik, menggelitik.
Simak saja misalnya di Saung Mang Odong.
Bandrek – Bajigur dipelesetkan dengan istilah budak pendek gede bujur (anak bertubuh pendek yang berbokong besar).
Atau “ciu” yang merupakan singkatan dari aci jeung cau (aci=tepung, cau= pisang)
pisang bertepung atau yang dikenal dengan pisang goreng.
Saung Mang Odong: Jual Bandrek-Bajigur serta Ciu |
Es Lilin “Kita-Kita” yang menawarkan aneka
rasa seperti strawbery, nangka, mangga, jambu biji, anggur, melon, kacang ijo,
ketan hitam, cikelat, durian, sirsak, jagung, kismis. Hanya dengan
Rp5.000,-/buah, pengunjung dapat menikmati sajian es yang telah melegenda itu.
Es Lilin Aneka Rasa |
Juru masak Cireng Galing |
Cireng Galing |
Masih banyak lagi sajian lainnya seperti monster
hot dog, sosis panggang “beuuuhh”.
Sop & Ketan Durian: Mangga cobian |
Juga aneka makanan dari durian yang tersaji di gerai Mc Duren. Di sini
pengunjung dapat menikmati lezatnya sop durian dan ketan durian dan masih banyak
lagi makanan tradisional lainnya yang dikemas dengan sangat kreatif.
Iklan Papan Tulis |
Tak sebatas itu. Kreatifitas pedagangnya pun
terwujud melalui papan iklan yang dipasang di setiap gerai. Ditulis dalam
bahasa Inggris yang unik di atas sebuah papan tulis. Alat tulisnya cukup kapur
tulis. Namun kesannya menjadi mahal karena meskipun orientasinya internasional
namun tetap mengakar pada alat tulis tradisional. Meski demikian tidak sedikit
pedagang yang mengiklankan barang dagangannya di sebuah tenda modern dalam
balutan yang modern pula.
Acara yang digelar pada minggu kedua Maret 2014 itu juga menyajikan panggung hiburan. Bagi pecinta musik juga tersaji Panggung Jalanan yang merupakan ajang bagi pemusik jalanan. Irama country, reggae hingga lagu-lagu Iwan Fals tersaji dengan syahdu dan mendapat sambutan antusias dari para pengunjung.
Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) : Musik jalanan rasa gedongan |
Konsep sajiannya juga tidak mengubah tampilan
para musisi jalanan yang biasa ngamen
di bus-bus, restoran dan sebagainya. Usai menyanyikan sebuah lagi ada petugas
khusus yang mengedarkan kotak sumbangan sukarela tanpa ada sindiran atau
ancaman bagi yang tidak menyumbang. Semua dilakukan dengan ikhlas sehingga
penonton dibuat menjadi nyaman menyimak kreatifitas musisi jalanan tersebut.
Braga Culinary Night, menjadi pilot project bagi festival serupa yang
akan digelar di beberapa titik setiap sabtu malam. Upaya tersebut dimaksudkan
selain untuk mengurangi kemacetan di Kota Bandung, khususnya di saat weekend, juga menjadi ajang kreatifitas warga Bandung. Jika
ingin menyicipi aneka kuliner di Kota Bandung maka datanglah di ajang festival
tersebut. Bandung memang edun
lah......***Sapto Adiwiloso