Rabu, 12 Maret 2014



BRAGA CULINARY NIGHT:
Ajang Pamer Aneka Kuliner Bandung

Bandung dikenal sebagai Kota Jasa yang warganya memiliki kreatifitas tinggi. Menyadari akan hal itu, Walikota Bandung Ridwan Kamil menggelar acara bertajuk Braga Culinary Night dengan menutup ruas jalan Braga. Melalui gelaran acara tersebut, makanan tradisional seperti Cireng, es lilin aneka rasa, bandrek – bajigur tersaji dengan kemasan dan penawaran yang unik, menggelitik.

Simak saja misalnya di Saung Mang Odong. Bandrek – Bajigur dipelesetkan dengan istilah budak pendek gede bujur (anak bertubuh pendek yang berbokong besar). Atau “ciu” yang merupakan singkatan dari aci jeung cau (aci=tepung, cau= pisang) pisang bertepung atau yang dikenal dengan pisang goreng.
Saung Mang Odong: Jual Bandrek-Bajigur serta Ciu
Es Lilin “Kita-Kita” yang menawarkan aneka rasa seperti strawbery, nangka, mangga, jambu biji, anggur, melon, kacang ijo, ketan hitam, cikelat, durian, sirsak, jagung, kismis. Hanya dengan Rp5.000,-/buah, pengunjung dapat menikmati sajian es yang telah melegenda itu.
Es Lilin Aneka Rasa
Juru masak Cireng Galing
Cireng Galing







                                                                                                                                            Masih banyak lagi sajian lainnya seperti monster hot dog, sosis panggang “beuuuhh”.
Sop & Ketan Durian: Mangga cobian
Juga aneka makanan dari durian yang tersaji di gerai Mc Duren. Di sini pengunjung dapat menikmati lezatnya sop durian dan ketan durian dan masih banyak lagi makanan tradisional lainnya yang dikemas dengan sangat kreatif.

Iklan Papan Tulis
 Tak sebatas itu. Kreatifitas pedagangnya pun terwujud melalui papan iklan yang dipasang di setiap gerai. Ditulis dalam bahasa Inggris yang unik di atas sebuah papan tulis. Alat tulisnya cukup kapur tulis. Namun kesannya menjadi mahal karena meskipun orientasinya internasional namun tetap mengakar pada alat tulis tradisional. Meski demikian tidak sedikit pedagang yang mengiklankan barang dagangannya di sebuah tenda modern dalam balutan yang modern pula.

Acara yang digelar pada minggu kedua Maret 2014 itu juga menyajikan panggung hiburan. Bagi pecinta musik juga tersaji Panggung Jalanan yang merupakan ajang bagi pemusik jalanan. Irama country, reggae hingga lagu-lagu Iwan Fals tersaji dengan syahdu dan mendapat sambutan antusias dari para pengunjung.

Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) : Musik jalanan rasa gedongan
Konsep sajiannya juga tidak mengubah tampilan para musisi jalanan yang biasa ngamen di bus-bus, restoran dan sebagainya. Usai menyanyikan sebuah lagi ada petugas khusus yang mengedarkan kotak sumbangan sukarela tanpa ada sindiran atau ancaman bagi yang tidak menyumbang. Semua dilakukan dengan ikhlas sehingga penonton dibuat menjadi nyaman menyimak kreatifitas musisi jalanan tersebut.

Braga Culinary Night, menjadi pilot project bagi festival serupa yang akan digelar di beberapa titik setiap sabtu malam. Upaya tersebut dimaksudkan selain untuk mengurangi kemacetan di Kota Bandung, khususnya di saat weekend,  juga menjadi ajang kreatifitas warga Bandung. Jika ingin menyicipi aneka kuliner di Kota Bandung maka datanglah di ajang festival tersebut. Bandung memang edun lah......***Sapto Adiwiloso